Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku adat ambalan Diponegoro – Dewi Sartika ini dengan baik.
Buku adat ambalan Diponegoro – Dewi Sartika ini kemudian kami beri nama Pragnya Paramartha Jaya. Pragnya Paramartha Jaya mengandung makna sebuah buku yang akan menjadi penuntun bagi para Penegak putra- putri yang memiliki jiwa patriotise dan kepemimpinan, terutama bagi warga ambalan Diponegoro-Dewi Sartika. Di dalam buku adat ambalan Diponegoro-Dewi Sartika ini memaparkan tentang adat dan kebiasaan yang berlaku dan menjadi ciri khas yang berhubungan erat dengan latar belakang ambalan Diponegoro-Dewi Sartika. Pragnya Paramartha Jaya akan menjelaskan adat ambalan yang wajib diberlakukan dan dipatuhi oleh warga ambalan Diponegoro-Dewi Sartika.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling sempurna hanya milik-Nya. Namun diharapkan berbagai kekurangan yang terdapat dalam buku ini dapat menjadi koreksi untuk lebih maju ke depan sehingga menjadi sempurna. Beberapa kelebihan yang melengkapi buku adat ini semoga dapat menjadi tuntunan sebagaimana yang diharapkan.
Buku adat ini dapat terbentuk tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada ; Kak Kawit Sudiyono selaku Ka.Mabigus, Kak Agus Purnama selaku Ka.Gudep, Kak Agus Widodo, Kak Resmiyati, Kak Kristian Sapto Nugroho, Kak Andi, Kak Amri, Kak Sri Jaka, adik-adik yang saat ini telah menjadi Dewan Ambalan, dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu oleh karena keterbatasan kami, namun telah membantu terselesaikannya buku adat ini baik secara moriil maupun materiil.
Pragnya Paramartha Jaya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan warga ambalan Diponegoro-Dewi Sartiika sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengamalan kita semua. Akhir kata, Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubhaktikan
(1) Pusaka Ambalan merupakan alat pemersatu warga Ambalan. Dalam penggunaannya, hendaknya dihindarkan dari sikap mengeramatkan. Pusaka ini juga merupakan perlambang semangat persaudaraan bakti dan hanya dikeluarkan pada saat-saat upacara.
(2) Pusaka Ambalan merupakan barang berharga yang mengandung filosofi menggambarkan jati diri dan kekuatan bagi Pramuka Penegak di Ambalan.
(3) Pusaka untuk Ambalan Diponegoro Gugus Depan 24.001 Pangkalan SMA N 1 Klaten adalah “Keris”.
(4) Pusaka untuk Ambalan Dewi Sartika Gugus Depan 24.002 Pangkalan SMA N 1 Klaten adalah “Tusuk Konde”.
(5) Penggunaan dan penyimpanan Pusaka Ambalan merupakan tugas dan kewenangan Pemangku Adat.